Bushido – Sebuah Jalan Tiada Henti

Martial Arts’s Spirit

Sekilas Judo

Sejarah judo Sebagai akibat lebih lanjut dari politik “pintu terbuka” yang diterapkan oleh komodor Perry (1893 M), memasuki abad XX Jepang memulai program reformasi yang disebut Restorasi Meiji (1868-1912 M). Negara sakura ini mengalami perubahan besar-besaran dalam kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan. Pada tahun 1859 M muncullah penguasa yang paling berpengaruh diawal masa restorasi : Shogun Tokugawa. Pada masanya, kaum feudal yang dimotori oleh pendekar-pendekar samurai sebagai elite utama militer, mulai surut kekuasaannya. Bersama-sama dengan para petani, para tukang dan kaum pedagang, para samurai mempunyai derajat yang sama dibawah kaisar. Zaman semakin damai dan kalangan militer semakin beradaptasi dengan keadaan ini.

Latihan-latihan bela diri yang semula hanya dikuasai kalangan militer dipulihkan dan terbuka bagi masyarakat luas. Pada tahun 1870 sorang remaja bernama Jigoro Kano datang dari Hyogo untuk melanjutkan pendidikannya di Setatsu-sho Juko dan Ikeui Gijiku di Tokyo. Ia dilahirkan pada tanggal 28 oktober 1860 sebagai putra ketiga dari Jirosaku Mareshibu Kano. Kelak, ia akan docatat sebagai figure paling penting dalam perkembangan olah raga judo. Tahun 1877 Jigoro Kano mulai belajar jujitsu di Kaisei Gako yang sekarang bernama Universitas Tokyo. Ia mempelajari aliran tenjin shinyo ryu langsung dibawah asuhan Masamoto Iso dan Machino Suke Fukuda. Disitulah ia mempelajari randori dan kata.

Lalu ia mempelajari aliran kito ryu yang dibimbing Tsunetoshi Shikobu yang mengajarkannya bentuk-bentuk jujitsu yang sama sekali berbeda dengan apa yang ia pelajari selama ini. Diluar itu Jigoro Kano juga tekun mempelajari sendiri buku-buku jujitsu dari aliran lainnya.Cita-citanya untuk menjadi pendidik mulai mendapatkan jalan. Karir Jigoro Kano sebagai pendidik diawali pada tahun 1882 dengan mengajar di Gakusui. Waktu itu ia memilih teknik-teknik terbaik dari berbagai aliran jujitsu yang sudah berkembang sejak zaman Edo. Selain memperbaiki beberapa bagian, ia juga menciptakan teknik-teknik baru yang kelak dikenal sebagai Judo Kodokan.

Dojo Jigoro Kano terletak di Shinoyo Tokyo, disana ia memperhalus teknik-teknik Judo yang berasal dari jujitsu terutama aliran Kito Ryu dan Tenjin shinyo ryu. Ia mengkaji berbagai jenis teknik secara ilmiah dan rasional untuk mendapatkan konsep-konsep baru yang pada intinya adalah perpaduan antara kekuatan dan kelembutan. Atas temuannya yang diakui Kementrian Pendidikan Jepang, Jigoro Kano mendapat gelar terhormat : Profesor Jigoro Kano. Tahun 1939, dalam pelayaran dari Kanada diatas kapal Hikawa Moru, Prof. Jigoro kano wafat karena sakit dalam usia 79 tahun. Namun Judo telah mulai merambah dunia, dan tahun 1943 sebuah gedung besar modern dibangun di Tokyo sebagai pusat Judo seluruh dunia.

Pengertian Judo

Pengertian Judo Judo terdiri dari dua suku kata, yaitu JU dan DO. JU berarti halus atau lembut, sedangkan DO adalah cara atau jalan. Jadi arti kata Judo adalah “cara yang halus atau jalan yang lembut”, sedangkan jujitsu adalah “teknik yang halus”.

Sebagai salah satu cabang olah raga, Judo dibatasi oleh berbagai peraturan yang terdiri dari :

  • Bantingan : dimana kaki seorang peserta terangkat (diangkat) dari matras dan tubuhnya dibanting dengan punggung yang jatuh menyentuh matras terlebih dahulu karena dibanting lawannya.
  • Dekapan : dimana salah seorang peserta telah kehilangan control dalam dekapan lawan diatas matras.
  • Mengunci lengan : tekanan yang diberikan pada siku atau pundak seorang peserta oleh peserta lain dalam usaha membuatnya menyerah.
  • Tanda menyerah dinyatakan dengan tepukan pada matras atau badan lawan dengan tangan atau kaki. Bila tangan atau kaki terkunci sehingga tidak bisa bergerak, tanda menyerah bisa dlakukan dengan teriakan..
  • Cekikan : membatasi mengalirnya hawa kedalam kerongkongan dan membatasi mengalirnya darah kekepala – adalah tanda bahaya untuk segera menyerah. Penundaan memberikan tanda menyerah pada cekikan ini dapan menyebabkan hilangnya kesadaran atau pingsan untuk semnetara waktu.

Syarat mutlak penguasaan suatu teknik Judo dengan cara melakukan latihan fisik. Namun kunci pokok adalah “peningkatan penguasaan diri dengan penuh kesabaran untuk mengatasi rasa sakit dan kekalahan” yang sudah menjadi system nilai masyarakat Jepang. Latihan Judo memadukan potensi jiwa dan raga yang harus seimbang.

Disarikan dari buku “Dasar-dasar JUDO” dan “Beladiri JUDO”

 

Teknik Judo

Pembagian Teknik Judo Secara garis besar, teknik dalam olah raga beladiri Judo dibagi atas tiga bagian besar. Masing-masing bagian ini kemudian dipecah lagi dalam bagian-bagian yang lebih kecil. Ketiga bagian teknik utama tersebut yaitu :

  1. Nange Waza ( Teknik Melempar ), terdiri atas 2 bagian ; Tachi Waza, yaitu teknik melempar sambil berdiri. Sutemi Waza, yaitu teknik melempar sambil menjatuhkan diri.
  2. Katame Waza ( Teknik Permainan Bawah ), terdiri atas 3 bagian ; Osekomi Waza, yaitu teknik kuncian Shime Waza, teknik cekikan Kansetsu Waza, teknik patahan sendi
  3. Atemi Waza ( Teknik memukul atau menendang ), terdiri 2 bagian ; Ude Ate, yaitu menyerang dengan tangan Ashi Ate, yaitu menyerang kaki


Mei 24, 2006 - Posted by | Judo

10 Komentar »

  1. halo mas firman, makasih banget tulisannya, sangat membantu saya, yang sekarang lagi berusaha belajar judo, hehe.

    o ya kalo barangkali mau ikut judo dateng aja ke jalan rangsang yuk, bareng2 deh, biar aq ada temen, hehe

    Komentar oleh hideyoshi | Mei 12, 2007 | Balas

  2. mas aku baru ikut judo sekitar 5 bulan, n agustus ntar aku mo ikut pertandingan di stt telkom bandung. doain aku ya….. biar bisa main bagus alhamdulillah dapat juara.amin.!

    Komentar oleh lutvie | Mei 25, 2008 | Balas

  3. oya aku dari malang..

    Komentar oleh lutvie | Mei 25, 2008 | Balas

  4. @ Lutvie

    Selamat berjuang meraih prestasi ya.
    Saya doakan semoga berhasil dan dapat yang terbaik
    atau juara, amin.

    Komentar oleh Firmansyah | Mei 26, 2008 | Balas

  5. bang saya mau latihan judo dipekanbaru tapi tidak tahu dimana dojonya atau yang dekat dari panam balas ya bang.

    Komentar oleh okky | Oktober 5, 2008 | Balas

  6. halo …bang firman. saya baru beberapa bulan ini ikut latihan judo di Jogja. tapi kenapa ya, tiap kali habis latihan badan rasanya sakit-sakit semua. kayak orang yang nggak pernah olah raga, trus sekalinya olah raga, badannya sakit-sakit, gitu lho rasanya.
    oya, abang di pekanbaru tinggalnya dimana? saya pernah tinggal di Pekanbaru, kuliah S1 dulu

    Komentar oleh lia anggraini | November 17, 2008 | Balas

  7. Salam kenal buat Okky dan Lia Anggraini.

    @ Okky
    Dojo Judo dipekanbaru salah satunya ada di Unri Gobah.

    @ Lia Anggraini
    Latihan bela diri membutuhkan adaptasi terlebih dahulu oleh tubuh, karena tubuh belum terbiasa menerima beban latihan. Awal-awal latihan akan sedikit memaksa tubuh untuk menerima stressing dari luar, sehingga otot-otot yang kaku dan lemah akan beradaptasi menjadi lebih kuat dan lentur. Selama proses ini sekujur tubuh akan merasa pegal dan sakit-sakit.

    Dik Lia gak perlu khawatir, itu proses alami dalam suatu latihan. Nikmati aja, setelah beberapa kali latihan maka rasa pegal tidak akan begitu terasa lagi. Saya saat awal latihan aikido juga merasakan hal yang sama, bahkan sampai mau tidur pun rasanya tubuh ini seperti remuk. Tapi setelah terbiasa maka rasa itupun pergi, berganti dengan rasa fresh powerful ditubuh. Satu hal yang perlu diperhatikan agar rasa pegal dan sakit ini agar tidak kembali sederhana, yaitu jangan absen latihan. Minimal seminggu sekali ato 2 kali harus tetap latihan. Sekali berhenti latihan selama 1 bulan, lalu mulai latihan lagi maka tubuh jadi berusaha adaptasi lagi.

    Moga bermanfaat ya. Saya tinggal didaerah simpang tiga. Kuliah dimana, ngambil jurusan apa?

    Komentar oleh Firmansyah Sutama | November 17, 2008 | Balas

  8. Sdr Firman, sbelumnya sy mngucapkan bnyak trima kasih tentang info sejarah terbentuknya bela diri JUDO, jjr bela diri JUDO sangat pass skali dngn kriteria dan jiwa sy,(Tenang santai tapi pasti) sy ingin skali mndalami bela diri JUDO, karna beladiri ini sngt membantu dlm profesi sy sbagai keamanan, mudah2han beladiri JUDO ttp Exis trus.

    Komentar oleh Bayu Hutagalung | September 18, 2011 | Balas

  9. Aku senang sekali belajar judo

    Komentar oleh Fani novianti | Maret 26, 2012 | Balas

  10. Buat tman.tman yg lbih dlu kenal judo..saya mau nanya alamat tmpat2 ltihan judo d pekanbaru..nnti saya mw cati yg terdekat..
    Apakah bisa ni udh umur 18san bru ikut ltihan..ga pede aj 😀

    Komentar oleh mirna | Februari 12, 2013 | Balas


Tinggalkan Balasan ke Firmansyah Batalkan balasan